Saturday, May 17, 2008

PENDUDUK KUBURAN JUGA PUNYA KEINGINAN

Pernahkan terlintas dalam pikiran kita bahwa orang orang yang sudah mati itu hidup dan punya keinginan?

Sebagian percaya bahwa orang mati ya mati. Membatasi definisi mati hanya di ruang teori biologi. Yakni mandegnya proses kerja tubuh karena kendali pusat aktifitas dan syaraf di otak tidak berfungsi lagi. Tidak bernafas, tidak dapat mendengar dan berbicara, tidak bisa bergerak, tak ada denyut nadi, berhentinya aliran darah dan hilangnya semua tanda tanda kehidupan. Mati ya mati. Hilang. Lenyap


Sebagian orang percaya bahwa mati itu hanya jasadnya saja. Sedang jiwanya tetap hidup dan sedang menuju gerbang kehidupan di fase alam berikutnya. Jiwa inilah yang pendengaran dan pikirannya masih “berjalan/on”. Sehingga meskipun para karib kerabat melihatnya sebagai mayat, sesungguhnya ia masih bisa mendengarkan apa yang diomongkan orang di sekitarnya. Si mayit juga masih punya keinginan keinginan tertentu. Si mayit juga masih ada harapan harapan lain.

Sebagai orang yang beriman kita tentu percaya bahwa kematian hanyalah proses keluarnya ruh dari jasad. Sedangkan ruh sendiri tidak mati dan menempati tempatnya sendiri di luar jasad manusia tadi. Karena ruh tidak mati maka dia masih mempunyai “kehidupan” sebagaimana saat melekat di badan mahluk hidup.

Salah satu ciri “kehidupan” ruh itu adalah dia masih punya keinginan atau harapan. Keinginan untuk bertemu keluarga yang ditinggalkan. Meminta maaf ke teman suadara kerabat famili yang pernah disakiti, memperbanyak amal salih, memperbanyak sedekah, lebih tekun sholatnya, lebih banyak menyebut mensucikan nama nama Allah dst dst.

Begitulah saudara. Keadaan orang orang yang berada dalam kubur. Meskipun jasadnya sudah terurai musnah menyatu tanah bahkan tak ada lagi sisa sisanya, sesungguhnya ruh mereka masih hidup. Mereka memendam banyak keinginan dan harapan layaknya kita yang masih hidup di dunia sekarang ini.

Bagi kita yang masih punya keinginan dan harapan di dunia ini maka kita akan berusaha sekuat tenaga. Masih ada waktu, kesempatan, dan ruang untuk untuk mewujudkannya. Tetapi yang menjadi renungan kita adalah bagaimana nasib penduduk kuburan dengan keinginan harapan mereka ? Apakah mereka masih ada kesempatan ? Apakah masih ada ruang ? Apakah masih waktu ? masihkah ada kemungkinan??

Sudah pasti kesempatan, waktu dan ruang itu telah hilang. Yang ada hanya jerit ratapan, rasa sakit menyayat badan, tangis melolong, dan teriakan minta tolong. Sayangnya tak satupun manusia hidup yang bisa mendengar, mendekat dan menyahuti. Keluarga kerabat, tetangga atau sahabat, bahkan anak suami/isteri tak ada yang menanggapi. Tak ada yang membantu. Sendirian terpenjara meronta dalam keinginan dengan harapan iba yang sudah tidak ada gunanya.

Saudaraku,
Sejenak mari luangkan waktu untuk diam merenung. Mencoba menerka waktu esok kita. Apa yang kira kira jadi harapan dan keinginan kita nanti waktu di kuburan. Saat kita ditimbun terimpit tanah basah. Apa harapan yang akan menanti kita? Adakah keperluan yang mungkin nanti kita sesali karena lupa terbawa dari alam dunia?

Sebagaimana orang yang hendak bepergian jauh dan lama, kiranya kita bisa bijak mempersiapkan segala-galanya. Alangkah baiknya bila kita penuhi harapan keinginan kita di kuburan nanti dengan waktu, ruang dan kesempatan yang ada sekarang ini. Karena saat kita sudah terbujur di kubur, kesempatan untuk kembali sudah tiada lagi. Yang ada hanya pembacaan vonis dan “upah kerja” kita dari amalan selama hidup di dunia.

Tulisan selengkapnya......

Wednesday, May 7, 2008

Assalaamu'alaikum


Sebuah pertaruhan manakala memutuskan untuk bisa eksis di dunia maya. Karena intensitas waktu akan banyak tersita di sini. Menggeser jadwal di beberapa kegiatan yang telah mapan.



Sesungguhnya ini baru dimulai. Upaya untuk memasyarakatkan pesona kenikmatan akhirat. saya sadar akan banyak hambatan yang tidak ringan. Karena ini melawan arus utama yang berlaku. Mengakarbudaya dalam rentang usia setua awal masyarakat itu sendiri. Benar-benar perjuangan yang butuh ketahanan dan energi ekstra. tidak mudah tapi saya tak akan menyerah

Tulisan selengkapnya......